Kepala Desa Perante Terima Aduan Warga Yang Tertekan Tagihan Kredit

Asembagus-Sepenggal curahan hati warga desa perante yang di tuangkan dalam sebuah surat pernyataan dan permohonan bermaterai yang di tujukan  kepada masing masing lembaga pelaku pemberi pinjaman kredit. Seperti yang di kutip oleh kontributor BK News adalah sebagai berikut.

" Sehubungan dengan situasi Dampak COVID19, yang begitu mencekam dimana ruang gerak kami yang sangat terbatas dalam upaya mencegah penularannya yang sangat berdampak dalam kehidupan Ekonomi kami, dimana berkurangnya atau tidak adanya penghasilan dari usaha usaha dan terancam tutupnya usaha kami, dan juga banyak suami suami kami yang kehilangan pekerjaan / sepi pekerjaan.

Maka Dengan ini kami mengajukan Permohonan Penundaan Pembayaran  Angsuran /Kredit sampai dengan 6 bulan kedepan atau sampai situasi kembali normal sesuai intruksi Pemerintah ".

Surat pernyataan permohonan yang di tandatangani ketua kelompok dan anggotanya tersebut di beri tembusan kepada kepala desa perante.

Ada tiga belas ketua kelompok yang masing masing mewakili anggotanya di desa perante pada hari senin (20/04/2020) berbondong bondong mendatangi balai desa perante mengadu dan mengantarkan tembusan surat pernyataan permohonan kepada kepala desa perante, dengan di dampingi Lembaga Tim Pencari Fakta Independent (TPF In).

Dalam sambutan dan himbauannya Drs.Hajari (Kepala desa perante) mengatakan bahwa  masyarakat  harus tetap tenang dan kondusif  di tengah situasi seperti ini dan harus kompak sesuai dengan komitmen yang sudah di tuangkan dalam surat pernyataan permohonan tersebut.

Selanjutnya Drs.Hajari menyampaikan ucapkan banyak terimakasih kepada TPF Independent yang telah memberikan pendampingan kepada warga desa perante sehingga tidak terjadi salah melangkah.

Drs.Hajari berjanji akan menindak lanjuti keluhan dan permohonan warganya, dan dalam waktu dekat akan segera berkirim surat kepada lembaga lembaga pemberi kredit yang masuk di desa perante serta meneruskan ke bupati situbondo.

Dalam kesempatan tersebut Agus Ariyanto selaku Kabiro TPF Independent juga memberikan himbauan kepada warga, untuk  tetap kompak dan apabila ada petugas penagih yang datang dan kembali mengintimidasi, mengancam,menekan warga untuk segera melaporkan ke dirinya atau lembaga TPF Independent di sertai bukti bukti rekaman atau foto, ataupun saksi.

Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa dirinya akan terus mendampingi warga masyarakat, karena  warga yang sudah menyampaikan  surat pernyataan dan permohonan tersebut adalah langkah yang tepat menunaikan hak dan kewajibannya sebagai nasbah, di dalam ketidak berdayaannya untuk  membayar angsuran di tengah situasi bencana Covid19 ini dan wajib di bantu.

Bahkan apabila warga yang sudah mengajukan surat pernyataan  dan permohonan ini, masih di datangi petugas penagih dan memaksa untuk membayar, dan memenuhi unsur pidana, maka dirinya melalui Lembaganya tidak akan segan segan melaporkan kepada pihak berwajib.

Jika hal itu di biarkan akan berdampak kepada gejolak sosial masyarakat yang berpotensi kearah kriminal, tegas Agus. (Agus BKnews)