Serba Serbi Peringatan Hari Kartini : Tak Seberuntung Namanya,Kartini Yang Satu Ini Perlu Perhatian

Bentang Khatulistiwa News Situbondo.
Sumberwaru. 21 April 2018, Momentum peringatan hari kartini selalu di sambut dengan semarak di Indonesia. Hari lahirnya Raden Adjeng Kartini setiap 21 April selalu diperingati sebagai bentuk perjuangan emansipasi.

Sosok Kartini dahulu merupakan gambaran perempuan modern. terbuka gagasan berfikirnya untuk melawan ketidak adilan yang menimpa kaum perempuan. berjuang dalam menghadapi tantangan hidup di masa yang akan datang.

Beliau terlahir dari keluarga priyayi dan memiliki nama panjang Raden Adjeng Kartini. Ayahnya Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat adalah seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara. Ibunya bernama M.A. Ngasirah adalah seorang guru agama di salah satu sekolah di Telukawur, Jepara.

Lain halnya dengan Kartini asal Sidomulyo Rt.1 Rw 9 Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. Bernama Kartini bukan Raden Adjeng Kartini, dan bukan lahir dari keluarga priyayi, namun semangat melawan keterbatasan, dan kehidupannya untuk masa yang akan datang, ia mencontoh perjuangan RA. Kartini.

Sejak bercerai dengan suaminya pada tahun 1997, rumah satu satunya yang dimiliki Kartini (65), harus dijual untuk modal usaha, agar bisa menyambung hidup tanpa ketergantungan orang lain, enggan meminta minta, bahkan merasa malu saat putra dan putrinya membantu menafkahi.

Sejak tahun 2011 membuka warung dipinggir jalan, 17 tahun usahanya jualan kopi, mie rebus dan camilan, dengan  menyewa tanah dan warung dengan harga sewa semampunya, selama 17 tahun usaha jualan dilakoninya belum mampu memenuhi keinginannya, membuat rumah untuk tempat tinggal.

Berharap dari bantuan anak anaknya sangat tidak mungkin, lantaran kondisi anak tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan lebih," bisa saya cuma jualan saja, dengan penghasilan bersih setiap harinya sekitar Rp. 15.000,- hingga Rp. 20.000,- setiap harinya, buat rumah dari mana," ujarnya.

Masih dengan Ibu Kartini," Warung saja yang ditempati ini sewa sama tetangga, seiklasnya, kadang tiga sampai empat bulan Rp. 100.000,- kadang tidak bayar sampai berapa bulan, apalagi sekarang ini sepi pembeli," ungkap Kartini.

BKNews Situbondo, di momen peringatan RA Kartini, berharap kepada Kepala Desa Sumberwaru Sumakki, untuk program RTLH berikutnya, agar Ibu Kartini dilibatkan dalam program tersebut.

Respon positif Kepala Desa Sumberwaru Sumakki, usai dihubungi melalui telpon selulernya, pihaknya siap akan menindak lanjuti dengan program RTLH berikutnya," untuk tahun 2018 RTLH, ditermin ke-3, saya programkan itu Mas, biar besok kepala Dusun mendatangi ibu Kartini mendata dan mengambil foto copy KTP, asal ada lahan yang akan ditempati dan hak milik sendiri," tegas Kepala Desa Sumakki ( BKNews/Bsi/tiek )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengungkap Misteri Kerajaan Gaib Sungai Walanae Di Kabupaten Bone

Redaksi Bentang Khatulistiwa News

Warga BTN Bumi Cilellang Mas Kelurahan Toro Kabupaten Bone Dambakan Perbaikan Akses Jalan