Jepang Akan Hibahkan Kapal Patroli Di Perairan Natuna
Jakarta//newsbentang.com - Kabar yang menyenangkan ini bersumber dari negara Jepang yang akan meng hibahkan kapal patroli pengawas perikanan kepada Indonesia. Nantinya, kapal ini akan beroperasi di laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. Minggu,(12/01/2020).
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) mengatakan hal ini sebagai bentuk kerja sama kedua negara, selain meningkatkan investasi dan perdagangan.
"Khusus untuk Natuna, selain industri perikanan, Jepang akan membantu hibah kapal pengawas perikanan dan jajaki pengembangan industri pariwisata," katanya dikutip dari laman resmi Setkab, Minggu (12/1).
Jepang juga menyebut berkomitmen untuk mendukung prioritas Pemerintah Indonesia di bidang ekonomi dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Komitmen tersebut disampaikan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta.
Di tengah komitmen antara Indonesia dan Jepang, laut Natuna Utara memang tengah menjadi perhatian. Sebab, sejak Oktober 2019 lalu, kapal-kapal asal China diketahui masuk dan menduduki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna Utara.
Saat ini TNI masih mengencangkan kekuatan di Natuna. Operasi laut dan udara pun lebih diintensifkan. Dalam sehari, TNI mengupayakan satu sampai dua flight. Satu flight berisi 4 pesawat TNI.
Sementara untuk operasi laut, delapan KRI TNI AL berada di Natuna untuk mendukung operasi tersebut. Formasi tempur ini akan tetap berada di Natuna hingga situasi normal.(Infkp).
Komitmen tersebut disampaikan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu dalam pertemuan ke-7 Strategic Dialogue RI-Jepang di Jakarta.
Di tengah komitmen antara Indonesia dan Jepang, laut Natuna Utara memang tengah menjadi perhatian. Sebab, sejak Oktober 2019 lalu, kapal-kapal asal China diketahui masuk dan menduduki wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di laut Natuna Utara.
Saat ini TNI masih mengencangkan kekuatan di Natuna. Operasi laut dan udara pun lebih diintensifkan. Dalam sehari, TNI mengupayakan satu sampai dua flight. Satu flight berisi 4 pesawat TNI.
Sementara untuk operasi laut, delapan KRI TNI AL berada di Natuna untuk mendukung operasi tersebut. Formasi tempur ini akan tetap berada di Natuna hingga situasi normal.(Infkp).
Komentar
Posting Komentar