Perdana Sholat Jum'at Di Masjid Kuba 99, Ini Komentar Gubernur SulSel


Makassar//newsbentang.com - Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah sangat menyayangkan adanya aktivitas salat Jumat di Masjid 99 Kuba Jumat 7 Agustus 20202. Pasalnya Masjid yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar dinilai belum layak digunakan untuk aktivitas beribadah.


Apalagi, dimasa Pandemi Covid-19 saat ini tidak boleh mengumpulkan jamaah dalam jumlah besar. Yang paling disayangkan lantaran aktivitas tersebut dilakukan oleh sekelompok orang dari kalangan intelektual.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menilai hal tersebut tidak patut dicontoh. Apalagi, dalam pelaksanaannya para jamaah tidakmengedepankan protokol kesehatan.

Selain tempatnya masih kotor, masjid tersebut juga belum memiliki tempat berwudhu, tempat cuci tangan hingga ketersediaan sanitasi seperti toilet.

"Sangat disayangkan ada gerakan dari mereka yang memaksakan menggunakan masjid shalat jumat, sementara kondisinya sangat tidak layak di tempati beribadah,” ungkapnya.

Selain masalah kebersihan, Nurdin Abdullah juga menyoroti konstruksi bangunan masjid yang belum rampung. Menurutnya, hal itu sangat membahayakan bagi siapa saja yang melakukan aktivitas di dalam masjid.

Oleh sebab itu, Nurdin Abdullah berharap jangan ada lagi yang mempertontonkan sesuatu yang tidak mencerminkan diri sebagai seorang intelektual.

"Jangan gunakan cara-cara yang bisa membuat orang antipati, apalagi masa pandemi masjid yang higienis saja benar-benar memperhatikan protokol kesehatan," jelasnya.

Nurdin Abdullah juga mengingatkan bahwa untuk tempat salat khususnya pelaksanaan salat jumat bukan perkara mudah. Itu karena  ada syarat yang harus dipenuhi termasuk izin dari Kementerian Agama (Kemenag).

"Jadi bukan serta merta ketika mau dipakai, langsung dipakai begitu saja. Tapi harus memperhatikan banyak faktor. Masjid itu harus bersih ditempati shalat, bukan seperti kondisi yang ada di Masjid Kubah 99 saat ini," katanya.

Selain itu, Nurdin Abdullah juga mengapresiasi jika ada pihak yang berkeinginan beda agar Masjid 99 Kubah bisa segera dipakai untuk shalat. Namun, harus mengikuti ketentuan yang berlaku termasuk mengedepankan budaya Sipakatau dengan memberitahukan ke Pemprov Sulsel selaku pemilik aset.

“Komitmen Pemprov tentunya ingin agar pembangunan Masjid Kubah 99 segera rampung, tapi bukan perkara secepat itu harus dituntaskan ada protap yang harus diikuti. Mengingat, pembangunan ini menggunakan dana APBD yang sudah mencapai Rp100 miliar lebih," terangnya.

Menurutnya, penyelesaian pembangunan masjid 99 Kuba itu butuh kajian mendalam termasuk audit fisik dan analisa. Selain itu butuh kordinasi ke DPRD Sulsel untuk rencana penambahan anggaran.

“Pemprov tidak mau berinvestasi pada suatu tempat, kemudian hasilnya tidak maksimal. Makanya, tidak harus buru-buru karena membangun masjid itu menggunakan uang rakyat. Saya tidak mau hasilnya nanti tidak sesuai harapan, makanya semua harus sabar mengikuti proses yang ada,” tuturnya.

Untuk itu, Nurdin Abdullah kembali mengingatkan kepada siapapun yang hendak menggunakan masjid itu sebaiknya mengurungkan niatnya. Karena, jika dipaksakan tentu dikhawatirkan bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan.

“Hasil audit yang dilakukan konstruksi bangunan masih rawan dan membahayakan, kebanyakan menggunakan Alcupan dengan usia hanya 3-4 tahun. Sementara, untuk konstruksi masjid tentu diharapkan bisa digunakan untuk jangka waktu lama 50 sampai 100 tahun,” ungkapnya.

Dijelaskannya, jika periodenya belum dua tahun menjalankan pemerintahan ini, tentunya semua akan diselesaikan dengan baik. 

Masjid Kubah 99, diakuinya, masuk dalam skala prioritas pembangunan makanya harus sangat teliti. Dan, menjadi perhatian utama juga oleh KPK terkait pemanfaatan anggaran pembangunan masjid tersebut.

Makanya, Nurdin sangat berhati-hati untuk melangkah merampungkannya. Kalau semua sudah sesuai, dipastikan semuanya bisa cepat kelar.

“Saya menargetkan jika masjid Kubah 99 itu rampung, masyarakat bisa menggunakannya dengan fasilitas lengkap dan bersih. Apalagi, masjid ini menjadi salah satu ikon dari Sulsel khususnya Kota Makassar,” pungkasnya.(Nita)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Joko Widodo : Semarakkan Asian Games 2018 Dengan Memesan Jaket Berlogo Asian Games

Mengungkap Misteri Kerajaan Gaib Sungai Walanae Di Kabupaten Bone

Iin Rahmadhania : Fina Artistic Swimming World Series 2018 Tokyo Harumkan Nama Indonesia